Sejarah
Dewan Masjid Indonesia (DMI) adalah organisasi tingkat nasional yang didirikan untuk mengoordinasikan, membina, serta memakmurkan masjid-masjid di seluruh Indonesia. Organisasi ini resmi berdiri pada 22 Juni 1972 di Jakarta.
Gagasan awal pembentukan DMI muncul dari kesadaran para ulama, tokoh masyarakat, dan pemerintah bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan, pengembangan umat, dan persatuan bangsa. Pada masa itu, banyak masjid yang dikelola secara terpisah tanpa koordinasi, sehingga diperlukan sebuah wadah nasional yang dapat menyatukan dan menguatkan peran masjid di tengah masyarakat.
DMI diresmikan oleh Presiden Soeharto dan dipimpin oleh H. KH. Idham Chalid sebagai ketua umum pertama. Sejak awal berdirinya, DMI berkomitmen untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan yang tidak hanya berfokus pada ibadah mahdhah (sholat, dzikir, dan ibadah lain), tetapi juga menjadi tempat pemberdayaan umat, pendidikan, sosial, ekonomi, hingga persatuan bangsa.
Seiring perkembangan zaman, DMI terus beradaptasi dengan tantangan baru. Pada era modern, DMI tidak hanya fokus pada pembinaan spiritual, tetapi juga mendorong digitalisasi masjid, peningkatan manajemen, penguatan ekonomi umat berbasis masjid, hingga peran masjid dalam menjaga persatuan dan kerukunan di masyarakat.
Kini, DMI telah memiliki jaringan yang luas mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga desa, sehingga mampu menjangkau jutaan umat Islam di seluruh pelosok Indonesia.
RANTING DMI SERDANG